Meskipun Pengprov IMI Sumsel yang praktis punya waktu hanya sekitar 2 minggu untuk menggelar Kejurnas ini setelah Kejurnas dikembalikan kepada Pengda-Pengda yang berminat, tetapi tidak menyurutkan niat Pengprov IMI Sumsel untuk menepati janji dengan jadwal yang telah diminta walaupun tanpa Promotor Nasional.
Hal ini terbukti keseriusannya untuk ikut serta menyukseskan misi "Safety" tersebut, terlihat dengan adanya Ambulance yang mengikuti rute peserta dan menganjurkan kepada Peserta Lokal untuk mensosialisasikan penggunaan sabuk pengaman.
Keterbatasan waktu itu pulalah membuat beberapa program kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya, terlihat peserta lokal berkurang yang dimungkinkan akibat promosi yang telat, tetapi hal tersebut tertutup oleh dukungan dari para Bupati-Bupati yang memberikan fasilitas Hotel di Teluk Gelam dan jamuan makannya dan yang lebih mengejutkan lagi dukungan penuh dari Walikota Palembang yang baru terpilih kembali dengan menambahkan Uang Hadiah kepada seluruh Kejuaraan dan obsesinya untuk menjadwalkan Palembang tiap tahunnya mengadakan Kejurnas Time Rally..... Luaarrr Biasaaaa... Salut untuk Pengprov IMI Sumsel sebagai OC untuk kerja keras & komitmennya.
Salut juga untuk RC nya, meskipun praktis hanya 1 minggu kerjanya tetapi inovasinya terhadap soal yang masih dapat membuat trik-trik baru meskipun dengan rute yang hampir sama dengan Kejurnas-Kejurnas yang pernah dilakukan di Sumsel.
Memang ada beberapa kekurangan tetapi dapat dimaklumilah, salah satu sub trayek 2 di Etappe 1 terpaksa batal dikarenakan adanya kesalahan soal. Cobaan itu tidak hanya di hari pertama, di hari keduapun masih berlanjut tetapi kali ini dilakukan oleh adanya kegiatan pesta pernikahan atau dalam istilah Palembang "Sedekahan" yang menutupi rute yang akan dilewati. Kendala tersebut untungnya dapat segera diantisipasi dengan membuat rute alternatif dengan meralat soalnya sebelum para peserta menjalankan rute tersebut dan yang ujian yang terakhir akhirnya mengeluarkan "pos darurat" disertai instruksi khusus penambahan waktu tempuh, dikarenakan jalur alternatif yang ada juga dalam kondisi agak darurat, untunglah 2/3 peserta masih dapat melaluinya.
Yang heran kok, masih ada gosip2 antar peserta seeded yang beredar yaa... nah ini saatnya pembuktian untuk menyingkap bener gak tuh gosip dengan cara dipanggilah yang digosipin untuk rembukan bareng apa bener ceritanya sama dengan gosip yang beredar.... untunglah gosip itu tidak menjadi kenyataan... kayaknya lain kali mending langsung aja deh tanya ama yang bersangkutan dari pada percaya & ikut menyebarkan gosip itu lagi.... gosipp gosippp... diGOsok makin SIPpp... kaliiii...
Jadi judul diatas mungkin bisa dijadikan misi tahun ini di olah raga Time Rally, "Safety" atau keamanan dalam berkendara adalah sangat penting karena para peserta kontak langsung dengan pengguna jalan lainnya dan "Fair Play" adalah meningkatkan suasana sehat dalam berkompetisi karena olahraga ini juga rawan terhadap penentuan yang menyangkut jalannya lomba & hasil kejuaraannya, yaahhh dari pada ikut gosip-gosip yang gak jelas mending para Seeded ikut memikirkan kelangsungan olah raga ini, sudah gak ada promotor ehhh ditambah dengan melorotnya jumlah peserta lokal lagi... ato misinya dirubah jadi "Safety" & "Stop Rumors"...
1 komentar:
Mengenai terminologi "fair play" ini saya sangat mendukung untuk dapat diaplikasikan di lapangan.
Kalau begitu kita canangkan saja tahun ini menjadi "Tahun Fair Play Time Rally Indonesia."
Jadi kepada para peserta maupun penyelenggara tidak usah "gatel" untuk korek-korek info soal.
Viva Time Rally...
Posting Komentar