Kaget juga setelah membaca berita di Tabloid Otomotif edisi 25, tanggal 27 Oktober 2008 tentang Kalender Kejurnas 2009 dengan isinya PP. IMI melakukan revitalisasi dengan mengembalikan cabang Reli Wisata dan Adventure Off Road ke Bidang Wisata yang disampaikan oleh wakil Sekjen PP. IMI, Edwin Haryono.
Kepindahan Time Rally dari bidang Olah Raga ke bidang Wisata akibat PP. IMI ingin melakukan revitalisasi yang kalau dibaca di kamus arti harfiahnya dari revitalisasi itu : “menghidupkan kembali”, mungkin maknanya bukan sekedar mengadakan/ mengaktifkan kembali apa yang sebelumnya yang pernah ada, tetapi menyempurnakan strukturnya, mekanisme dan kerjanya menyesuaikan dengan kondisi baru, semangat dan komitmennya.
Artinya sangat bagus jika memang akan diterapkan oleh PP. IMI, menyempurnakan kinerja dari Bidang-Bidangnya, tetapi apa ndak malah jadi bikin bingung kita semua neh, biasanya jika ada suatu perlombaan maka diperlukan suatu batasan dan peraturan yang saat ini Bidang Olah Raga lah yang menggodok peraturan itu semua. Terus terang yang saya tidak terlalu mengerti banyak tentang keorganisasian IMI tetapi yang saya tahu jika ada 2 bidang dalam satu organisasi yang membuat peraturan yang sama (peraturan lomba) apakah tidak terjadi overlaping nantinya… Mudah-mudahan saja hal-hal tersebut sudah dipikirkan oleh para petinggi PP. IMI selaku regulator maupun induk olah raga bermotor di Indonesia.
Time Rally dulu era tahun 70-80 an sangatlah berjaya, era 90an mulai berganti nama menjadi Wisata Rally, Wisata Touring atau apa lagi lah….
Banyak juga navigator speed rally nasional lahir dari olah raga ini, bagaimanapun juga time rally mengajarkan anda untuk dapat membaca tulip apalagi perhitungan waktu masuk TC di speed rally hanya dalam menit penuh sehingga bagi atlet time rally tidaklah sulit dikarenakan mereka harus masuk pos dalam hitungan detik penuh.
Penggemarnya pun masih sangat banyak.. lihat saja tuk ukuran club event atau fun rally, sedikitnya masih diatas 60 peserta bahkan ada juga panitia menolak pendaftaran dikarenakan sudah melebihi 250 nomor start, kalau dipikir lebih jauh sih, inilah satu-satunya cabang olah raga bermotor yang dapat dilaksanakan dimanapun, baik kota besar maupun kota-kota kecil…. tidak memerlukan arena khusus untuk menyelenggarakannya.
Tahun ini dapat dibilang tahun yang “mendung” bagi time rally, di pertengahan tahun pronas nya mundur, untung saja masih ada Pengda-Pengda yang peduli untuk menyelamatkan Kejurnasnya, makasih tuk Pengda Sumsel, DIY dan mungkin desember nanti Pengda Kalsel berminat juga untuk menggelar seri 3 nya seperti tertulis di milis time rally.
Dari data tersebut diatas, ternyata atlet Time Rally masih ada, regenerasi tetap berlangsung dan masih ada juga Pengda yang “care” terhadap Kejurnasnya meskipun tidak ada Pronas, bahkan ada asosiasi dari atlet nya juga kan……. so pasti butuh suatu ajang prestasi nasionalkan...
Kepindahan Time Rally dari bidang Olah Raga ke bidang Wisata akibat PP. IMI ingin melakukan revitalisasi yang kalau dibaca di kamus arti harfiahnya dari revitalisasi itu : “menghidupkan kembali”, mungkin maknanya bukan sekedar mengadakan/ mengaktifkan kembali apa yang sebelumnya yang pernah ada, tetapi menyempurnakan strukturnya, mekanisme dan kerjanya menyesuaikan dengan kondisi baru, semangat dan komitmennya.
Artinya sangat bagus jika memang akan diterapkan oleh PP. IMI, menyempurnakan kinerja dari Bidang-Bidangnya, tetapi apa ndak malah jadi bikin bingung kita semua neh, biasanya jika ada suatu perlombaan maka diperlukan suatu batasan dan peraturan yang saat ini Bidang Olah Raga lah yang menggodok peraturan itu semua. Terus terang yang saya tidak terlalu mengerti banyak tentang keorganisasian IMI tetapi yang saya tahu jika ada 2 bidang dalam satu organisasi yang membuat peraturan yang sama (peraturan lomba) apakah tidak terjadi overlaping nantinya… Mudah-mudahan saja hal-hal tersebut sudah dipikirkan oleh para petinggi PP. IMI selaku regulator maupun induk olah raga bermotor di Indonesia.
Time Rally dulu era tahun 70-80 an sangatlah berjaya, era 90an mulai berganti nama menjadi Wisata Rally, Wisata Touring atau apa lagi lah….
Banyak juga navigator speed rally nasional lahir dari olah raga ini, bagaimanapun juga time rally mengajarkan anda untuk dapat membaca tulip apalagi perhitungan waktu masuk TC di speed rally hanya dalam menit penuh sehingga bagi atlet time rally tidaklah sulit dikarenakan mereka harus masuk pos dalam hitungan detik penuh.
Penggemarnya pun masih sangat banyak.. lihat saja tuk ukuran club event atau fun rally, sedikitnya masih diatas 60 peserta bahkan ada juga panitia menolak pendaftaran dikarenakan sudah melebihi 250 nomor start, kalau dipikir lebih jauh sih, inilah satu-satunya cabang olah raga bermotor yang dapat dilaksanakan dimanapun, baik kota besar maupun kota-kota kecil…. tidak memerlukan arena khusus untuk menyelenggarakannya.
Tahun ini dapat dibilang tahun yang “mendung” bagi time rally, di pertengahan tahun pronas nya mundur, untung saja masih ada Pengda-Pengda yang peduli untuk menyelamatkan Kejurnasnya, makasih tuk Pengda Sumsel, DIY dan mungkin desember nanti Pengda Kalsel berminat juga untuk menggelar seri 3 nya seperti tertulis di milis time rally.
Dari data tersebut diatas, ternyata atlet Time Rally masih ada, regenerasi tetap berlangsung dan masih ada juga Pengda yang “care” terhadap Kejurnasnya meskipun tidak ada Pronas, bahkan ada asosiasi dari atlet nya juga kan……. so pasti butuh suatu ajang prestasi nasionalkan...
Mungkinkah Tahun 2009 menjadi tahun yang “kelam” tuk olah raga ini…. Kita tunggu saja kelanjutannya bagaimana nasib Time Rally sampai ada keputusan di Rakernas PP IMI tanggal 18-19 November mendatang.
Time Rallyers……….. mari kita pikirkan bersama…. agar kelangsungan ajang kompetisi nya dapat terus berlangsung……… dengan kepindahan ke bidang wisata tersebut, mudah-mudahan bukan berarti Kejurnas Time Rally 2009 akan tereksekusi, mungkin saja nantinya akan ada sebuah “permainan” baru yang diterbitkan oleh bidang wisata, karena jika ada “perlombaan” harusnya di bidang olah raga …. tapi jangan suuzon dulu kali ya….. mungkin juga nanti ada “permainan” yang ada “perlombaan” nya……… apa sih artinya sebuah istilah… kan olah raga kita ini soal-soalnya juga berolah kata…. ehh serius neh…. ayoo bersumbang saran….
11 komentar:
wah-wah-wah, apa ATRI aja yang buat Kejurnas 2009, gimana Ko Hongky..
Haiya owe lagi sibuk bikin adonan nih, you aja deh yang ulus lagian owe sudah pelnah jadi juala nasional
sumbang saran.. mungkin time rally kuang memberikan nilai lebih buat sponsor.. karena kalo saya lihat time rally hidup karena ada dukungan penuh dr sponsor.. seperti di era 90an time rally berjaya.. makanya untuk imi mungkin bisa lebih mendekati sponsor atau di rekrut aja para pengusaha muda utk jd pengurus imi.. contohnya kejurnas slalom.. dg adanya sponsor tunggal yg demikian hebat bisa mensukseskan seri dalam tahun 2008.. dan pihak sponsor mendapatkan nilai lebih.. utk time rally bisa tuh mencontoh seperti itu..
Mau cuma ngasih saran, biar event time rally itu seru. Gimana kalo semua peserta dilarang survey (alias tanpa peta survey). Karena menurut saya, keunikan time rally itu waktu kita tanya2 tempat di masyarakat sekitar, trus waktu kita kesasar, dll. Gimana teman2 ?
tanggapan: menurut ane, maksudnya sih setuju banget (Vitalisasi). Cuman ngapain harus masuk bidang wisata???.Bukanya ane gak percaya nih keputusan IMI cuman menurut pandangan ane aturan main kan jadi berubah semua. misal apakah nantinya tetep berlaku halaman kuning(regulation), ada pengawas, ada hasil juara, punya kejurnas? padahal sedikit contoh tersebut kan merupakan nilai-nilai sebuah kompetisi berolahraga.
Cara Pandang ane....kenapa kita harus bongkar pondasi rumah mending kita renovasi aja tuh rumah...kalau ini tujuannya untuk mempercantik rumah lho dan lebih fungsional. tapi kalau mirip satpol pp yang tujuan membabat habis yang kurang cocok dan ditempatkan yang cocok, ya lain cerita....
Pekerjaan merubah time rally dari cabang olah raga menjadi bidang wisata tidak semudah membalikan tanggan dan seindah apa yang pernah kita miliki.
Kalau tujuannya untuk menghidupkan kembali cabang time rally yah sudut pandang kita cuman satu, yaitu mengatasi polemik yang terjadi dan merumuskan solusinya. Dan ane belum melihat dari sudut "status" yang menjadi penyebab kurang populernya cabang tersebut.....salam dari MAKOA
bagus-bagus komentarnya, kalo komen aing mah.. mustina PP.IMI sosialisaikan dulu apa dan bagaimanana ke atletna ato asosiasina, jangan kaya jaman orde baru^^^ gak menghasilkan langsung dipendem...
dan asosiasi time rally kini saatna anda beraksi... jeng..jeng...jenggg...jengggg
gw ampe bongkar gudang nyari otomotif edisi no. 25, emang agak aneh nih pernyataan dari wkl sekjen
1. wisata rally dikembalikan ke bidang wisata, emang pernah ya time rally dikelola ama bidang wisata??? kok dikembalikan sih
2. kejurnas tetep ada tapi jumlah nya dikurangi... mending baca AD/ART nya dulu deh pak wkl sekjen... kejurnas yg melaksanakan bukannya di bidang olah raga
3. kesimpulan IMI makin gak bonafid aja
waduh time reli dikembalikan ke bidang wisata? kejurnasnya ilang dong 2009, semestinya dari PP IMI meninjau kembali deh kebijakan tersebut, memang 2008 time reli kurang greget bukan berarti "mati", coba kita kembalikan tiap tahun kan selalu ada juara nasionalnya time reli di imi award (rakernas), baik driver,navigator1,navigator2 yang berasal dari daerah-daerah(DKI,Jabar,jateng,DIY,Jatim,Kalsel,Kaltim,Malut,Dan msh banyak pengda2yang lain). Saya harapkan IMI lebih bijak untuk memberikan jalan keluar jangan menyisipkan kepentingan2 semata untuk mengorbankan salah satu event yg nota bene ada peserta & penggemarnya, memang olahraga ini kurang memberi profit atau kurang greng dibandingkan event2 yang lain(slalom,speed&sprint reli,dragrace,turing)tapi ilmu yang didapatkan dari time reli:tepat waktu, disiplin, sabar, berfikir jernih dalam memecahkan suatu masalah,Besar harapan saya kepada rekan2 mau menyumbangkan uneg2nya supaya olahraga yang kita cintai ini tetap kembali & eksis seperti sedia kala...
regards,
waduh time reli dikembalikan ke bidang wisata? kejurnasnya ilang dong 2009, semestinya dari PP IMI meninjau kembali deh kebijakan tersebut, memang 2008 time reli kurang greget bukan berarti "mati", coba kita kembalikan tiap tahun kan selalu ada juara nasionalnya time reli di imi award (rakernas), baik driver,navigator1,navigator2 yang berasal dari daerah-daerah(DKI,Jabar,jateng,DIY,Jatim,Kalsel,Kaltim,Malut,Dan msh banyak pengda2yang lain). Saya harapkan IMI lebih bijak untuk memberikan jalan keluar jangan menyisipkan kepentingan2 semata untuk mengorbankan salah satu event yg nota bene ada peserta & penggemarnya, memang olahraga ini kurang memberi profit atau kurang greng dibandingkan event2 yang lain(slalom,speed&sprint reli,dragrace,turing)tapi ilmu yang didapatkan dari time reli:tepat waktu, disiplin, sabar, berfikir jernih dalam memecahkan suatu masalah,Besar harapan saya kepada rekan2 mau menyumbangkan uneg2nya supaya olahraga yang kita cintai ini tetap kembali & eksis seperti sedia kala...
regards,
ATRI itu masih eksis gak sih???? mohon para pengurus nya acungkan tangan anda!!!
Sedih banget waktu denger kalo time rally (olah raga yang sangat kita cintai ini) mau dihapus? Atw mau dimasukkan ke departemen pariwisata
Beberapa masukan yang menurut saya yang harus banyak dibenahi dalam time rally :
1.Jelas kelangsungan hidup time rally harus didukung oleh para Pemula, peminat baru, peserta lokal disini kami melihat pemula kurang diperhatikan misal dengan melihat biaya pendaftaran kmrn seri II jogja total harus dibayar 605.000,- adalah cukup mahal, biaya pendaftaran harus tetap dibedakan antara sedeed A, B, dan pemula krn nilai hadiahnya pun jelas berbeda.
2.Materi soal, tidak adanya materi soal yang bisa diselesaikan oleh para Pemula/peminat baru/peserta lokal..kita lihat perbedaan angka hukuman yang sangat jauh, kekuatan para seeded A ada di peta survey, sedangkan pemula boro2 survey ikutan aja sudah seneng. Soal harusnya dibikin tanpa trik dikanan atau dikiri krn rasanya trik agak memaksakan..dominasi seeded A ini juga membikin peserta pemula merasa jenuh, dan perlu dibikin penyegaran dalam materi soal bahwa peserta semua bisa mengerjakan soal ! dan peta yang digunakan adalah peta standar yang dikeluarkan oleh penerbit umum.
3.Pengadaan Kejurnas Time Rally harus melalui penunjukan dari PP IMI kepada pengda IMI, artinya semua pelaksanaannya dilaksanakan oleh pengda setempat dan diharapkan pelaksanaan bisa lebih maksimal, karena dalam 1 th berjalan pengda imi memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan pelaksaan acara dengan baik.
4.Kejurnas cukup dilaksanakan minimal 4 seri di beberapa pengda imi yang berbeda, khusus untuk pulau jawa (yang harus diakui peminatnya paling besar) bisa dilaksanakan di 2 pengda dari 5 pengda yg ada.
5.Kasihan tuh pengda pendapatan dari pengurusan KIS saja sudah cukup besar lo..
6.Usulan nama olah raga ini dirubah menjadi Time Rally..bukan rally wisata lagi, walaupun kita akui selama perjalan reli terus kita mampir ke tempat wisata sangat kita nikmati..tapi kejuaraan ini benar2 menekankan di ketepatan waktu
7.Masalah anggaran setiap pengadaan reli yang katanya cukup besar sangat bisa diminimalkan contoh : peserta nggak dapet kaos aja nggak pernah ada yang protes, makan kalopun bayar sendiri2 juga nggak protes..ya Kan??
Kira2 demikian lah beberapa usulan kami semoga ada yang bermanfaat Tks
Posting Komentar