Perjuangan tanpa henti diperlihatkan pereli muda andalan Indonesia Rally Team yang tampil di ajang Production Car World Rally Championship, Subhan Aksa. Setelah masalah yang dialaminya di hari kedua, tampil habis-habisan di Hari ketiga memberikan hasil luar biasa di PWRC reli Jepang 2008 yang berlangsung dari tanggal 30 Oktober hingga 2 November ini.
"Kemarin mobil sempat terbakar akibat jebolnya shock absorber kanan depan, sehingga oli suspensi tumpah ke turbo yang sedang panas-panasnya. Hal ini mengakibatkan api yang cukup besar membakar ruang mesin. Beruntung Hade dan saya bisa memadamkan api tersebut dalam waktu singkat, sehingga api tidak sempat menjalar ke saluran bensin dan lain-lain. Tapi memang api sempat membakar kap mesin dan fan belt water pump dan alternator, serta beberapa kabel dan sensor. Sehingga kami harus berhenti di kilometer terakhir SS 13." demikian pernyataan Subhan Aksa, pereli berusia 22 tahun ini.
"Kejadiannya adalah di kilometer 23 SS 13, Kamuycep 1. Shock absorber jebol setelah kami jumping dan melakukan hard braking di lintasan yang kasar untuk kemudian belok kanan, tiba-tiba dari lubang udara kap mesin keluar api yang mula-mula kecil, tapi kemudian menjadi setinggi kurang lebih satu meter. Kami langsung berhenti, dan memadamkan api. Setelah api padam, kami memutuskan untuk melanjutkan lomba. Tapi ternyata api sudah sempat memutuskan fan belt alternator dan water pump, sehingga di kilometer terakhir SS tersebut kami harus berhenti." sambung co driver Hade Mboi.
"Setelah kami melihat keadaan kemarin, kami memutuskan agar Subhan mengikuti super rally. Beruntung mereka dapat memadamkan api dalam waktu yang singkat, sehingga kerusakan yang ditimbulkan bisa kami perbaiki dalam waktu yang diberikan oleh panitia, yaitu 3 jam. Tapi yang paling utama buat kami adalah baik Subhan dan Hade dalam keadaan baik-baik saja, bahkan melakukan tindakan yang luar biasa dalam menghadapi masalah seperti ini. Luar biasa." lanjut Wiewie Rianto, kepala mekanik Indonesia Rally Team.
Setelah melakukan perbaikan, Indonesia Rally Team yang kali ini didukung sepenuhnya oleh tim mekanik dari Indonesia, memutuskan untuk mengikuti hari ketiga dengan sistem Super Rally. " Tujuan kami adalah Subhan harus menambah jam terbang dan bermain lepas di hari ketiga. Tidak ada target khusus, mengingat dari kerusakan di hari kedua ini, Subhan mendapat penalti 40 menit akibat dari 8 SS yang tidak diselesaikannya di hari kedua." Demikian tanggapan Mago Sarwono, Direktur Indonesia Rally Team.
Di hari ketiga, Subhan yang memulai hari ini pada posisi ke 14, merencanakan untuk tampil habis-habisan untuk bisa menutup tahun 2008 dengan manis.
"Tidak ada kata menyerah buat Hade dan saya. Kami akan terus mencoba menekan sampai SS terakhir dan kita lihat di posisi berapa kami akan berada di akhir reli." ujar Subhan di awal hari ketiga.
Dan perjuangan tersebut tidak sia-sia, di akhir reli, pasangan Subhan Aksa dengan co driver Hade Mboi, yang didukung oleh Pertamina Prima XP dan Semen Bosowa ini, Subhan tercatat 4 kali berada di posisi 8 besar waktu tercepat stage, dan bahkan 1 kali berada posisi 4 peraih waktu tercepat SS 29. "Ini hari yang luar biasa buat kami, tidak ada kata lain yang bisa kami ucapkan. Kami sangat berterima kasih kepada tim yang telah bekerja keras mewujudkan ini semua. Setelah kerusakan kemarin, mobil bekerja sangat sempurna hari ini. Akhirnya kami bisa kembali memperlihatkan kemampuan kami yang sebenarnya di reli dunia ini."
Tahun ini merupakan tahun pertama Subhan Aksa di ajang kejuaraan dunia. Reli Jepang adalah putaran terakhir yang dijalaninya tahun ini. Setelah hasil yang bagus di reli Swedia di awal tahun, Subhan selalu mengalami masalah di putaran Argentina, Yunani, Finlandia dan Selandia Baru. "Ini hasil yang sangat baik terutama buat kita yang baru ikut untuk pertama kalinya di ajang reli paling kompetitif di dunia. Konsistensi adalah hal yang harus kami tingkatkan. Kita harapkan dengan pengalaman yang sudah didapatkan tahun ini, tahun depan Subhan dapat melakukan yang lebih baik, dan apabila dia terus berkembang seperti saat ini, maka kami yakin dalam beberapa tahun ke depan Subhan dapat menjadi pereli Indonesia yang disegani di mata dunia." ujar Mago Sarwono yang menyambut gembira hasil yang ditorehkan perelinya ini.
"Kemarin mobil sempat terbakar akibat jebolnya shock absorber kanan depan, sehingga oli suspensi tumpah ke turbo yang sedang panas-panasnya. Hal ini mengakibatkan api yang cukup besar membakar ruang mesin. Beruntung Hade dan saya bisa memadamkan api tersebut dalam waktu singkat, sehingga api tidak sempat menjalar ke saluran bensin dan lain-lain. Tapi memang api sempat membakar kap mesin dan fan belt water pump dan alternator, serta beberapa kabel dan sensor. Sehingga kami harus berhenti di kilometer terakhir SS 13." demikian pernyataan Subhan Aksa, pereli berusia 22 tahun ini.
"Kejadiannya adalah di kilometer 23 SS 13, Kamuycep 1. Shock absorber jebol setelah kami jumping dan melakukan hard braking di lintasan yang kasar untuk kemudian belok kanan, tiba-tiba dari lubang udara kap mesin keluar api yang mula-mula kecil, tapi kemudian menjadi setinggi kurang lebih satu meter. Kami langsung berhenti, dan memadamkan api. Setelah api padam, kami memutuskan untuk melanjutkan lomba. Tapi ternyata api sudah sempat memutuskan fan belt alternator dan water pump, sehingga di kilometer terakhir SS tersebut kami harus berhenti." sambung co driver Hade Mboi.
"Setelah kami melihat keadaan kemarin, kami memutuskan agar Subhan mengikuti super rally. Beruntung mereka dapat memadamkan api dalam waktu yang singkat, sehingga kerusakan yang ditimbulkan bisa kami perbaiki dalam waktu yang diberikan oleh panitia, yaitu 3 jam. Tapi yang paling utama buat kami adalah baik Subhan dan Hade dalam keadaan baik-baik saja, bahkan melakukan tindakan yang luar biasa dalam menghadapi masalah seperti ini. Luar biasa." lanjut Wiewie Rianto, kepala mekanik Indonesia Rally Team.
Setelah melakukan perbaikan, Indonesia Rally Team yang kali ini didukung sepenuhnya oleh tim mekanik dari Indonesia, memutuskan untuk mengikuti hari ketiga dengan sistem Super Rally. " Tujuan kami adalah Subhan harus menambah jam terbang dan bermain lepas di hari ketiga. Tidak ada target khusus, mengingat dari kerusakan di hari kedua ini, Subhan mendapat penalti 40 menit akibat dari 8 SS yang tidak diselesaikannya di hari kedua." Demikian tanggapan Mago Sarwono, Direktur Indonesia Rally Team.
Di hari ketiga, Subhan yang memulai hari ini pada posisi ke 14, merencanakan untuk tampil habis-habisan untuk bisa menutup tahun 2008 dengan manis.
"Tidak ada kata menyerah buat Hade dan saya. Kami akan terus mencoba menekan sampai SS terakhir dan kita lihat di posisi berapa kami akan berada di akhir reli." ujar Subhan di awal hari ketiga.
Dan perjuangan tersebut tidak sia-sia, di akhir reli, pasangan Subhan Aksa dengan co driver Hade Mboi, yang didukung oleh Pertamina Prima XP dan Semen Bosowa ini, Subhan tercatat 4 kali berada di posisi 8 besar waktu tercepat stage, dan bahkan 1 kali berada posisi 4 peraih waktu tercepat SS 29. "Ini hari yang luar biasa buat kami, tidak ada kata lain yang bisa kami ucapkan. Kami sangat berterima kasih kepada tim yang telah bekerja keras mewujudkan ini semua. Setelah kerusakan kemarin, mobil bekerja sangat sempurna hari ini. Akhirnya kami bisa kembali memperlihatkan kemampuan kami yang sebenarnya di reli dunia ini."
Tahun ini merupakan tahun pertama Subhan Aksa di ajang kejuaraan dunia. Reli Jepang adalah putaran terakhir yang dijalaninya tahun ini. Setelah hasil yang bagus di reli Swedia di awal tahun, Subhan selalu mengalami masalah di putaran Argentina, Yunani, Finlandia dan Selandia Baru. "Ini hasil yang sangat baik terutama buat kita yang baru ikut untuk pertama kalinya di ajang reli paling kompetitif di dunia. Konsistensi adalah hal yang harus kami tingkatkan. Kita harapkan dengan pengalaman yang sudah didapatkan tahun ini, tahun depan Subhan dapat melakukan yang lebih baik, dan apabila dia terus berkembang seperti saat ini, maka kami yakin dalam beberapa tahun ke depan Subhan dapat menjadi pereli Indonesia yang disegani di mata dunia." ujar Mago Sarwono yang menyambut gembira hasil yang ditorehkan perelinya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar